PGN Tertarik Garap Sumur Gas Sinamar Sijunjung Di Sumbar Yang Di Temukan PT. PT.Caltex (USA )Tahun 1990.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4857820916782519"
crossorigin="anonymous"></script>
Lintas77.blogspot.com - Kab.Sijunjung Sumatra Barat - Pertamina Gas Negara (PGN) menyatakan ketertarikan untuk menggarap potensi gas alam di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Blok yang ada di Sijunjung, diketahui memiliki potensi gas sebesar 35 mmscfd atau setara dengan 210 Mega Watt (MW) listrik.
Selain mampu memenuhi kebutuhan gas di Sumatera Barat, hasil gas bumi di Kabupaten Sijunjung itu juga dapat menopang kebutuhan gas di wilayah-wilayah sekitar, seperti Provinsi Sumatera Utara, Jambi hingga Riau.
Ketertarikan PGN untuk menggarap dan menjadi offtaker atau pembeli gas lapangan itu disampaikan Direktur Utama PGN Muhamad Haryo Yunianto saat mengunjungi lokasi sumur gas Sinamar Sijunjung, Kamis (25/8/2022) sore. Haryo datang bersama Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar dan Anggota Komisi VI DPR-RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade.
"Hari ini kami bisa melihat langsung lokasi sumur gas yang ada disini sebagai tindak lanjut pertemuan kami dengan Pemerintah Kabupaten Sijunjung yang diprakarsai Pak Andre Rosiade di Kantor PGN beberapa waktu lalu," kata Haryo.
"Ini bisa dilanjutkan dan bisa menambah APBD. Karena otomatis PGN akan berinvestasi 40 juta-50 juta US Dolar. Membangun berbagai sarana dan prasarana yang bisa merekrut tenaga kerja. Kita berharap segera terwujud," tambahnya.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan, mendapatkan sumber-sumber gas baru adalah langkah PGN mengurangi impor elpiji Indonesia yang mencapai 70 persen. PGN akan terus membangun jaringan gas rumah tangga, yang bisa saja bersumber dari Sijunjung untuk Sumbar atau Pulau Sumatra.
"Minimal dimanfaatkan di Sumbar dulu. Karena kami nilai produksinya mencapai 10 mmscfd sampai 35 mmscfd. Angka ini cukup besar atau bisa untuk Sumatra. Bisa untuk industri pupuk di Aceh, semen di Padang dan lainnya. Tergantung kualitas dan kapasitasnya. Kami sedang berdiskusi dengan RBB. Terkait keteknisan yang ada sedikit tantangan. Ada kandungan CO2 yang cukup tinggi. Sekarang juga dicari cara mengangkut dan lainnya. Investasi PGN akan sangat besar, bisa mencapai Rp 450 miliar untuk lima sumur," katanya.
Direksi PGN mengakui potensi gas yang ada di Sijunjung mencapai 10 mm untuk satu struktur. Sedangkan Sijunjung memiliki sebanyak 11 struktur yang berpotensi besar. Melihat potensi yang ada, sebagai perusahaan negara yang mengelola gas hasil bumi dari hulu ke hilir, PGN berkomitmen agar potensi gas di Sijunjung bisa segera diproduksi.
Andre Rosiade mengatakan,
mempertemukan antara Pemkab Sijunjung dengan PGN adalah bagian dari tugas dan kerja nyata sebagai anggota DPR-RI asal Sumbar. Andre berkomitmen akan memperjuangkan potensi gas yang dimiliki Sijunjung bisa segera diproduksi.
"Kami melihat Sijunjung punya sumber daya alam yang bagus, jika produksi gas ini bisa segera dimulai akan berdampak terhadap kemajuan dan pembangunan daerah, PAD meningkat, lapangan kerja terbuka dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat," penjelasan Andre.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa berharap agar potensi gas sebagai sumber daya alam yang dimiliki Sijunjung bisa segera di produksi.
"Tentunya ini akan berdampak positif untuk daerah dan masyarakat di Sijunjung. Pendapatan asli daerah (PAD) akan meningkat, dan ini akan menyedot lapangan kerja yang cukup banyak," terangnya.
Potensi gas bumi di Kabupaten Sijunjung sebesar 35 juta kaki kubik per hari telah menjadi perhatian PGN. Selain mampu memenuhi kebutuhan gas di Sumatera Barat, hasil gas bumi di Kabupaten Sijunjung ini juga dinilai dapat menopang kebutuhan gas di wilayah-wilayah sekitar, seperti Provinsi Sumatera Utara, Jambi, hingga Riau.
Selain itu, gas ini juga akan memicu tumbuhnya bisnis lain seperti bisnis angkutan atau trucking jika nantimisalnya dari Sijunjung harus dibawa ke Padang dan dari Padang harus dibawa ke daerah lainnya.